Dell Technologies Inc., yang dipimpin oleh CEO Michael Dell, telah mengumumkan kemitraan dengan NVIDIA Corporation untuk membangun Pabrik AI yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan Grok, model AI yang dikembangkan oleh perusahaan Elon Musk, xAI.
Mitra lainnya, Super Micro Computer, yang terkenal karena hubungan kuatnya dengan perusahaan chip seperti Nvidia, juga akan memainkan peran penting dalam kolaborasi dengan xAI ini.
Selain kemitraan strategisnya, Dell juga terlibat aktif dalam perakitan rak yang akan menjadi bagian integral dari superkomputer xAI.
Rencana Pembangunan Superkomputer xAI
XAI milik Elon Musk berencana membangun superkomputer, yang sering disebut sebagai "Gigafactory of Compute", untuk mendukung versi chatbot AI berikutnya, Grok.
Superkomputer tersebut diharapkan menggunakan sekitar 100.000 GPU Nvidia H100 berdasarkan arsitektur Hopper. Tujuan Musk dengan langkah ini adalah untuk melampaui cluster GPU pesaing dalam hal ukuran dan kemampuan, sehingga menghasilkan kekuatan komputasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mengembangkan model AI seperti Grok xAI memerlukan chip haus daya dalam jumlah besar yang saat ini langka.
Musk sebelumnya menyatakan bahwa pelatihan model Grok 2 saja membutuhkan sekitar 20.000 GPU Nvidia H100. Model Grok 3 dan versi berikutnya diperkirakan membutuhkan sumber daya komputasi yang lebih besar, dengan Musk menetapkan kebutuhan 100.000 chip Nvidia H100.
Musk menargetkan superkomputer yang diusulkan dapat beroperasi pada musim gugur tahun 2025.
Dampak Kolaborasi Terhadap Pabrik Grok AI
Kolaborasi antara Dell, Nvidia, dan SMC diharapkan dapat memberikan dampak besar pada Grok AI Factory.
Pemanfaatan hingga 100.000 GPU Nvidia H100 di superkomputer xAI menempatkan kemampuan AI Grok setara, bahkan melampaui, model AI lain di pasar.
xAI didirikan untuk menjadi penantang OpenAI yang didukung Microsoft dan Google milik Alphabet, dan kini telah membuat kemajuan signifikan dalam lanskap AI. Kolaborasi dengan Dell, Nvidia, dan SMC ini memperkuat komitmen xAI untuk mendorong batas-batas pengembangan AI, memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri.