DreamFlare AI, sebuah startup yang didirikan oleh mantan karyawan Google Josh Liss dan pembuat dokumenter Rob Bralver, membuat gebrakan di sektor konten yang dihasilkan AI.
DreamFlare menonjol dari perusahaan lain di bidangnya karena tidak mengembangkan atau memasarkan teknologi AI-nya. Ini bertindak sebagai studio kolaboratif tempat pembuat konten bekerja dengan pendongeng profesional untuk menghasilkan konten video menggunakan alat AI pihak ketiga.
Platform ini menawarkan dua kategori konten animasi. Dengan Flips, pengguna dapat membuat cerita bergaya buku komik menggunakan klip pendek dan gambar yang dihasilkan oleh AI, dan dengan Spins, pengguna dapat membuat film pendek interaktif pilihan petualangan Anda sendiri.
DreamFlare memungkinkan para pembuat konten memanfaatkan kekuatan pendongeng profesional dan alat AI untuk mewujudkan ide mereka. Platform ini beroperasi dengan model berbasis langganan, yang memungkinkan pembuat konten memperoleh pendapatan melalui pembagian pendapatan dari langganan dan iklan.
Selain itu, DreamFlare memberikan jalan untuk monetisasi melalui tips dari penggemar dan pasar yang akan segera diluncurkan bagi para pembuat konten untuk menjual barang dagangan. Dengan menawarkan berbagai aliran pendapatan, DreamFlare bertujuan untuk memberdayakan para pembuat konten untuk mengubah hasrat mereka menjadi keuntungan.
DreamFlare telah menarik investasi dari FoundersX Ventures dan menjalin kemitraan kreatif dengan para eksekutif industri dari perusahaan seperti Disney, Netflix, dan Universal.
Terlepas dari aliran investasi yang berhasil ditarik oleh studio ini, ada juga kolaborasi dengan "pembuat film dan showrunner pemenang Oscar dan Emmy," yang identitasnya tetap anonim karena perselisihan seputar konten yang dihasilkan AI. Hingga saat ini, DreamFlare telah mengumpulkan dana sebesar $1,6 juta.
Proses Pembuatan Konten di DreamFlare
Kreator di DreamFlare memiliki kebebasan untuk menggunakan alat AI apa pun yang menawarkan paket berbayar.
Namun, platform ini menerapkan standar ketat untuk memastikan bahwa konten yang dikirimkan adalah asli dan mematuhi undang-undang hak cipta.
Dengan mengikuti proses peninjauan yang ketat, DreamFlare menjaga kualitas, keamanan, dan legalitas konten yang dipublikasikan di platformnya. Perusahaan memiliki mekanisme pemberitahuan penghapusan DMCA untuk mengatasi klaim pelanggaran hak cipta.
Saat pembuat konten bergabung dengan DreamFlare, mereka berkolaborasi erat dengan tim kreatif studio dalam pengembangan cerita. Tim DreamFlare terdiri dari mantan eksekutif Disney dan Universal yang memilih untuk tidak disebutkan namanya karena perselisihan seputar konten yang dihasilkan AI.