María Luque, seorang ilustrator yang tinggal di Argentina, menemukan bahwa hanya seniman di Eropa yang diberi opsi untuk tidak mengikuti rencana Meta untuk menggunakan postingan mereka yang dibagikan secara publik di Instagram dan Facebook untuk pelatihan AI.
Para seniman di Amerika Latin yang berbahasa Spanyol, dimana peraturan dan undang-undang privasi seputar AI sudah ketinggalan jaman atau tidak ada lagi, telah menyampaikan kekhawatiran tentang masa depan karya mereka. Meskipun banyak seniman LATAM mengandalkan media sosial untuk mempromosikan karya seni mereka, potensi kebocoran model AI Meta menimbulkan pertanyaan tentang hak cipta dan potensi perampasan karya mereka.
Agneris Sampieri, analis kebijakan Amerika Latin di kelompok hak-hak digital Access Now, mengkritik pendekatan diskriminatif yang diambil oleh platform media sosial, “Alih-alih mengadopsi langkah-langkah perlindungan yang lebih luas untuk semua, platform ini melakukan diskriminasi berdasarkan lokasi” .
Meskipun artis Eropa dapat melindungi konten mereka, artis Amerika Latin tidak memiliki akses untuk memilih tidak ikut serta. Perlakuan yang berbeda ini menimbulkan pertanyaan mengenai keadilan dan perlunya tindakan pengamanan yang konsisten di seluruh wilayah.
Kesan terhadap Karya dan Pendapatan Artis Amerika Latin
Seniman Amerika Latin khawatir model AI yang diberi materi berkualitas tinggi akan menggantikan karya mereka. Kerentanan ini sangat mengkhawatirkan bagi para seniman yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun menyempurnakan teknik dan membangun portofolio kreatif mereka.
Menanggapi praktik Meta, beberapa seniman Amerika Latin telah bermigrasi ke platform sosial alternatif seperti Cara, sebuah platform yang dikelola seniman.
Namun, banyak artis merasa kesulitan untuk meninggalkan Instagram karena tidak adanya klien mereka di platform alternatif. Menavigasi kompleksitas dunia Instagram sudah menjadi tugas berat bagi seniman kecil dan baru, sehingga membuat migrasi menjadi sulit dilakukan.
Lanskap Hukum dan Peraturan di Amerika Latin
Negara-negara di Amerika Latin memiliki pendekatan berbeda terhadap perlindungan data. Beberapa negara, seperti Bolivia dan Paraguay, tidak memiliki undang-undang perlindungan data umum, sementara negara lain, termasuk Argentina, Chile, Kolombia, Peru, Meksiko, dan Kosta Rika, memiliki undang-undang yang sudah ketinggalan zaman dan belum diperbarui setidaknya sejak tahun 2012.
Rekomendasi untuk Memperkuat Perlindungan Data
Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi para seniman Amerika Latin dan melindungi konten mereka, para ahli menyarankan untuk memperkuat undang-undang perlindungan data daripada merancang undang-undang baru yang spesifik untuk AI. Dengan memperkuat undang-undang perlindungan data yang ada, pemerintah dapat meningkatkan perlindungan terhadap konten online warganya.
Upaya sedang dilakukan di beberapa negara Amerika Latin untuk memperbarui undang-undang perlindungan data mereka. Chile, misalnya, sedang mempertimbangkan pembentukan badan perlindungan data pribadi, yang memerlukan persetujuan khusus untuk penggunaan data pribadi guna melatih model AI generatif.