Meta telah secara resmi menutup inisiatifnya yang berfokus pada chatbot AI selebriti, yang memungkinkan pengguna terlibat dalam simulasi percakapan dengan representasi digital selebriti. Keputusan ini diambil saat perusahaan mengevaluasi kembali kecerdasan buatan dan strategi keterlibatan penggunanya.
Menurut juru bicara Meta Liz Sweeney , fitur yang dipamerkan secara mencolok selama konferensi Meta Connect tahun lalu telah dihentikan karena terbatasnya interaksi dan keterlibatan pengguna. Awalnya, inisiatif ini dianggap sebagai langkah terobosan dalam mengintegrasikan budaya selebriti dengan teknologi, namun tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Penutupan chatbot AI ini memengaruhi pengguna yang ingin berinteraksi dengan versi virtual selebriti favorit mereka, sebuah fitur yang menghasilkan banyak perhatian.
Selain itu, Meta pada awalnya menginvestasikan sumber daya yang besar dalam pengembangan kepribadian AI ini, dilaporkan membayar jutaan dolar kepada beberapa selebritas untuk mendapatkan hak atas kemiripan mereka.
Pengenalan AI Studio untuk Kreator
Setelah mematikan chatbot selebriti, Meta telah memperkenalkan alat baru yang disebut AI Studio, yang dirancang bagi pengguna untuk menyesuaikan chatbot AI mereka sendiri. Platform ini dilengkapi untuk memberdayakan pengguna dalam membangun pengalaman AI yang dipersonalisasi, termasuk pembuat konten dan influencer.
Para pembuat konten didorong untuk memanfaatkan AI Studio untuk membangun chatbot yang menarik dan interaktif yang dapat lebih disukai oleh pemirsanya. Pendekatan ini menandai pergeseran signifikan dari strategi perusahaan di masa lalu yang berisi interaksi yang didorong oleh selebriti ke fokus yang lebih demokratis dan dibuat oleh pengguna.
Investasi Berkelanjutan dalam Teknologi AI
Meskipun mengalami kemunduran dengan chatbots selebriti, Meta tetap optimis terhadap potensi jangka panjang dari teknologi AI. CEO Mark Zuckerberg telah menyampaikan pendapatnya tentang visinya untuk masa depan chatbot AI, dengan menegaskan bahwa mereka akan memainkan peran penting dalam meningkatkan keterlibatan pengguna di berbagai platform.
Baru-baru ini, Meta telah berhasil mengintegrasikan kemampuan AI-nya ke saluran media sosial populer termasuk Facebook , Instagram , Messenger, dan WhatsApp.