OpenAI secara resmi mengumumkan prototipe mesin pencari barunya, SearchGPT, yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan menawarkan kemampuan pencarian percakapan dan bernuansa.
Perusahaan ini bertujuan untuk memberikan jawaban yang tidak hanya cepat tetapi juga sangat relevan dengan pencarian, memotivasi pengguna untuk berinteraksi dengan alat tersebut seolah-olah mereka sedang melakukan percakapan santai. Tahap pengujian akan melibatkan basis pengguna terbatas, memungkinkan OpenAI menyempurnakan produk berdasarkan masukan dan kinerja sebelum peluncuran yang lebih luas.
Dengan diperkenalkannya SearchGPT, OpenAI berupaya mengubah pengalaman pencarian melampaui hasil berbasis kata kunci tradisional.
Dengan memanfaatkan teknologi AI generatif, perusahaan ini bertujuan untuk memberikan jawaban kaya konteks yang membantu pengguna menemukan informasi secara lebih intuitif. Prototipe ini tidak hanya menandai ekspansi OpenAI ke pasar mesin pencari namun juga menandakan potensi perubahan dalam cara individu terlibat dan memperoleh informasi secara online.
Implikasinya bagi Mesin Pencari Tradisional
SearchGPT menimbulkan ancaman signifikan bagi pemain mapan di pasar mesin pencari, khususnya Google , yang telah lama memegang posisi dominan.
Setelah pengumuman tersebut, saham Google mengalami penurunan yang signifikan , mencerminkan kekhawatiran investor terhadap meningkatnya persaingan. Banyak analis percaya bahwa SearchGPT dapat mengalihkan pengguna dari Google dengan memberikan pengalaman pencarian yang lebih interaktif yang menggabungkan data real-time dan kemampuan percakapan.
Fitur Ikhtisar AI yang diluncurkan sebelumnya oleh Google dapat dilihat sebagai perjuangan untuk mempertahankan posisinya di industri di tengah perlombaan AI yang sedang berlangsung. Meskipun dinilai sebagai perubahan terbesar pada Google Penelusuran dalam 25 tahun terakhir, terdapat kritik dan keluhan karena menerima hasil yang tidak masuk akal.
Desain dan Fungsi Dasar
Desain SearchGPT menekankan interaksi yang berpusat pada pengguna. Ini menampilkan antarmuka yang mengundang pengguna untuk mengajukan pertanyaan dalam kotak teks sederhana, ditandai dengan pertanyaan, “Apa yang Anda cari?” Alat ini merespons bukan dengan daftar tautan tetapi dengan mensintesis informasi menjadi ringkasan yang koheren dan relevan secara kontekstual.
Misalnya, pengguna yang mencari informasi tentang festival musik akan menerima deskripsi singkat tentang acara mendatang beserta kutipan sumbernya. Setelah hasilnya dihasilkan, pengguna dapat mengajukan pertanyaan lanjutan atau mengklik sidebar untuk informasi relevan lainnya.
Selain itu, ada rencana untuk mengintegrasikan kemampuan ini langsung ke ChatGPT , meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dengan membuat kedua alat bekerja sama secara lancar. Fokus OpenAI pada penggabungan model AI dengan fungsi pencarian real-time menunjukkan lompatan besar dalam cara pengguna berinteraksi dengan sumber daya online.
Tantangan dan Kekhawatiran Industri
Peluncuran SearchGPT bukannya tanpa tantangan, khususnya dalam bidang hukum seputar hak cipta dan penggunaan konten.
Saat OpenAI mengembangkan alat baru ini, OpenAI harus menavigasi litigasi yang sedang berlangsung terkait penggunaan materi berhak cipta untuk melatih modelnya. Beberapa organisasi berita telah mengambil tindakan hukum, dengan alasan bahwa OpenAI menggunakan konten mereka tanpa izin, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius mengenai hak kekayaan intelektual di era AI.
Selain itu, lingkungan persaingan menjadi semakin ketat, karena berbagai perusahaan teknologi berlomba untuk mengintegrasikan AI ke dalam kemampuan pencarian mereka. Pendekatan OpenAI dalam menjalin kemitraan dengan penerbit seperti pemilik The Wall Street Journal, The Associated Press, dan Vox Media merupakan langkah strategis untuk mengurangi reaksi negatif dan mendorong kolaborasi.